Educationnews.id-Anyaman janur yang tersusun rapi ini bukan sekadar wadah nasi, melainkan lambang kebersamaan, keikhlasan, dan silaturahmi. Ketupat, dengan simpul-simpulnya yang kokoh, mencerminkan eratnya tali persaudaraan yang dirajut dalam tradisi Lebaran. Digantung di sebatang bambu, ketupat-ketupat ini siap menjadi sajian khas yang mempertemukan keluarga dalam suasana penuh suka cita. Inilah warisan budaya yang terus hidup, mengajarkan arti sederhana dari kebersamaan dan makna mendalam dari sebuah perayaan.
Sebagai bentuk pelestarian nilai dan budaya lokal, MAN Insan Cendekia Sambas menggelar kegiatan pembuatan ketupat dalam rangkaian Gelar Karya P5RA (Proyek Penguatan Profil Pelajar Rahmatan Lil ‘Alamin). Kegiatan ini tidak hanya menumbuhkan semangat gotong royong dan kreativitas, tetapi juga menjadi sarana pembelajaran karakter yang kontekstual, menyenangkan, dan bermakna.
Kepala MAN IC Sambas, Bapak Mursidin, menyampaikan apresiasi kepada seluruh guru yang telah membimbing siswa dalam kegiatan tersebut.
“Ini bukan sekadar keterampilan tangan, ini adalah pelajaran nilai. Ketupat adalah simbol kesempurnaan yang ditempuh melalui proses panjang dan teliti. Ini sangat relevan (dan filosofis) untuk dijadikan pembelajaran,” ujarnya.
Turut hadir memberikan dukungan dan apresiasi, Bapak Ilham, S.Ag., M.Si., selaku Kepala Seksi Pendidikan Madrasah (Kasi Penmad) Kemenag Sambas, serta Bapak Ahadi, Kepala KUA Sambas. Dalam sambutannya, Bapak Ilham menekankan nilai ketekunan dalam proses membuat ketupat.
“Ini adalah pelajaran hidup. Dari memilih daun, menganyam, hingga memasak, semuanya butuh ketelatenan. Bahkan, mengisi beras pun tidak asal, harus diperhatikan agar hasilnya lembut dan matang sempurna,” ungkapnya.
Kegiatan P5RA ini menjadi momentum penting untuk mengasah keterampilan, menumbuhkan jiwa kolaboratif, serta memperkuat karakter siswa sebagai generasi penerus bangsa yang mencintai budaya dan menjunjung nilai-nilai kebaikan universal. Ketupat bukan hanya simbol Lebaran, tapi juga jembatan pendidikan karakter yang membumi dan menyentuh hati.
Penulis : Dedi
Posting Komentar