Sambas, 5 Juni 2025 — Dunia pendidikan di Kabupaten Sambas tengah menghadapi ujian berat. Sebuah peristiwa yang mencoreng nama baik lembaga pendidikan terjadi di salah satu madrasah, menyusul dugaan adanya tindakan pelecehan verbal oleh seorang guru terhadap siswinya. Kasus ini mencuat setelah beredarnya tangkapan layar percakapan melalui aplikasi WhatsApp yang menjadi perhatian publik dan menimbulkan reaksi dari berbagai kalangan, termasuk Kementerian Agama.
Sebagai instansi yang menaungi dan membina pendidikan madrasah, Kementerian Agama merasa sangat prihatin dan terpukul atas insiden ini. Merespons hal tersebut, Ilham selaku Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sambas segera mengambil langkah dengan memanggil yang bersangkutan untuk dimintai klarifikasi.
Dalam keterangannya, Ilham menyampaikan bahwa guru yang diduga melakukan tindakan tersebut telah hadir memenuhi panggilan dan memberikan penjelasan. Berdasarkan pengakuannya, yang bersangkutan mengakui adanya kekeliruan dalam penggunaan media komunikasi, tanpa adanya maksud tertentu. Peristiwa itu sendiri, menurut penuturan guru tersebut, terjadi pada malam Senin dan baru menjadi bahan pembicaraan luas di Media Sosial pada Rabu, 4 Mei 2025.
Ilham mengungkapkan rasa kecewa yang mendalam atas kejadian ini. “Tindakan seperti ini jelas mencoreng nama baik madrasah, Kementerian Agama, dan profesi guru itu sendiri. Seorang pendidik semestinya menjadi panutan, bukan sebaliknya,” ujarnya.
Senada dengan Ilham, Husban selaku Pelaksana Harian (Plh.) Kepala Kantor Kemenag Sambas juga menyampaikan penyesalan dan keprihatinannya yang mendalam. Ia menyayangkan tindakan oknum tersebut yang dinilainya sangat mencederai kehormatan madrasah serta merusak kepercayaan masyarakat terhadap dunia pendidikan. “Guru itu seharusnya menjadi uswah hasanah, teladan yang baik, pelindung bagi peserta didik, bukan menjadi sumber ketakutan,” tegas Husban.
Ia menambahkan bahwa pihaknya akan menangani kasus ini dengan serius dan profesional, serta terus menjalin komunikasi dengan semua pihak terkait guna menyelesaikan persoalan ini dengan bijak. Untuk sementara, dilakukan langkah pembinaan dan penelusuran lebih lanjut terhadap yang bersangkutan agar kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari.
Husban juga mengingatkan pentingnya pemanfaatan teknologi informasi secara bijak, khususnya oleh para guru. Ia mengajak para orang tua untuk lebih aktif membangun komunikasi yang sehat dan edukatif di lingkungan keluarga, sebagai bagian dari upaya bersama menjaga integritas dunia pendidikan. “Para pendidik diharapkan untuk terus menjunjung tinggi adab dan akhlak dalam menjalankan tugas mulia mereka, bukan hanya fokus pada kecerdasan kognitif,” tutupnya.
Posting Komentar