Sambas, 17 Juni 2025 — Kemeriahan Gelar Karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Rahmatan lil ‘Alamin (P5RA) MAN Insan Cendekia Sambas tahun 2025 semakin terasa dengan ditampilkannya permainan tradisional sebagai ikon utama dalam kegiatan bertema “Kearifan Lokal”. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, 16–17 Juni 2025, dan sukses menyedot antusiasme peserta didik, guru, orang tua, dan masyarakat sekitar.
Permainan rakyat yang ditampilkan merupakan warisan budaya khas masyarakat lokal yang mulai jarang dikenal oleh generasi muda. Adapun permainan yang dipertandingkan meliputi:
- Permainan Pis
- Permainan Lantak
- Permainan Stik
- Permainan Gadong
- Permainan Engkek
Kelima permainan ini tidak hanya menjadi sarana hiburan, tetapi juga media pembelajaran nilai-nilai kerja sama, sportivitas, kesederhanaan, serta pelestarian budaya. Setiap permainan dimainkan secara langsung oleh siswa-siswi dengan penuh semangat dan dipandu oleh guru serta warga yang memahami aturan tradisionalnya.
Kepala MAN IC Sambas, Mursidin, menjelaskan bahwa permainan tradisional dipilih sebagai ikon karena merepresentasikan nilai-nilai lokal yang kaya makna. “Permainan ini adalah bagian dari memori kolektif masyarakat Sambas. Dengan menampilkan kembali permainan tradisional, kami ingin siswa tidak hanya mengenal tetapi juga mencintai akar budayanya,” ujarnya.
Sementara itu, Kasi Penmad Kemenag Sambas, Ilham, memberikan apresiasi yang tinggi atas kreativitas madrasah dalam menghidupkan kembali budaya lokal melalui pendidikan karakter. “Permainan seperti Pis, Gadong, atau Lantak mungkin asing bagi banyak anak sekarang. Tapi di sini, permainan itu bukan hanya dikenalkan kembali, melainkan dihidupkan dengan cara yang menyenangkan dan edukatif,” kata Ilham saat meninjau langsung kegiatan.
Selain permainan tradisional, Gelar Karya P5RA juga menampilkan pentas seni, pameran kuliner daerah, serta kolaborasi pembuatan 500 ketupat oleh siswa. Semua rangkaian kegiatan dirancang untuk memperkuat Profil Pelajar Pancasila dan nilai-nilai Rahmatan lil ‘Alamin yang menjadi ciri khas pendidikan madrasah.
Dengan mengusung permainan tradisional sebagai ikon, MAN IC Sambas menunjukkan komitmennya dalam melestarikan kearifan lokal dan memperkuat karakter siswa melalui pendekatan yang kreatif dan membumi.( Ded )M
Posting Komentar