Sambas, 30 Juni 2025 — Dengan penuh rasa syukur, Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Kabupaten Sambas hari ini mengadakan silaturahmi yang penuh kehangatan bersama Bupati dan Wakil Bupati Sambas. Momen berharga ini sekaligus menjadi ajang penyerahan karya buku berjudul Merajut Kebhinekaan: Moderasi Beragama Berbasis Lembaga Adat.
Buku yang disusun oleh Dr. Suriadi merupakan hasil pemikiran dan pengalaman lapangan yang mendalam dalam memahami hubungan antara agama, budaya, dan lembaga sosial di masyarakat multikultural seperti Kabupaten Sambas.
Dalam sambutannya, penulis Dr. Suriadi menyampaikan bahwa pemahaman moderasi beragama menjadi kunci utama dalam menjaga keharmonisan sosial di tengah keberagaman. “Buku ini tidak hanya menyajikan pendekatan teoretis, tetapi juga mengangkat peran strategis lembaga adat sebagai penjaga nilai-nilai keseimbangan antara agama dan budaya lokal,” ujarnya.
Struktur buku disusun secara sistematis, dimulai dari pembahasan tentang konsep kebhinekaan, moderasi beragama, pendidikan multikultural, hingga dinamika kerukunan umat beragama dan studi kasus praktik moderasi di Kabupaten Sambas. Karya ini diharapkan menjadi rujukan penting tidak hanya bagi kalangan akademisi, tetapi juga bagi para pemangku kebijakan, tokoh agama, lembaga adat, serta pegiat sosial yang aktif membangun masyarakat yang toleran dan inklusif.
Bupati Sambas memberikan apresiasi atas karya tersebut dan menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah, lembaga keagamaan, dan lembaga adat dalam menjaga harmoni sosial. “Kabupaten Sambas adalah rumah besar yang dihuni oleh berbagai suku, agama, dan budaya. Buku ini menjadi cerminan semangat kita semua untuk terus merawat persaudaraan dan kebersamaan,” tutur beliau.
Dengan diterbitkannya buku Merajut Kebhinekaan, LPTQ Kabupaten Sambas berharap nilai-nilai moderasi, toleransi, dan penghargaan terhadap keberagaman semakin tertanam kuat dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, demi terciptanya daerah yang rukun, damai, dan berkeadaban.(En )
Posting Komentar